Studi Ekskursi with STIKI at PT. Terminal Petikemas Surabaya and PT. Perkebunan Nusantara X
Kemarin
pada tanggal 14 Februari 2019, STIKI mengadakan Studi Eskursi dengan tujuan ke 2 lokasi di Surabaya. Lokasi pertama kami di antar menuju daerah
Krembangan, tepatnya Jl. Tanjung Mutiara. Berangkat dari rumah pukul 3.30, dan
tiba di kampus jam 4.20, setelah briefing dan sebagainya lalu memasukki bus dan
berangkat pukul 5. Sesampainya di Surabaya sekitar jam 8 pagi. Disana saya terkagum
melihat banyak susunan kontainer yang berjajar rapi. Pertama kali sampai kita
sarapan, lalu menunggu lumayan lama hingga jam 9 lebih, dan saat itu kami di
arahkan berkumpul menuju depan kantor utama TPS(Terminal Petikemas Surabaya).
Pertama kali di sambut hangat oleh seorang wanita yang ramah bernama Mbak
Susan, beliau bekerja sebagai Public
Relation dan mempersilahkan untuk memasukki gedung utama. Di dalam sana
kami di berikan informasi rinci mengenai TPS, beliau menjelaskan bagaimana
usaha kepelabuhanan di TPS, dimulai dari tower yang berada di lantai 8,
sedangkan kami kemarin berada di ground
atau lantai dasar gedung utama TPS, tower terdiri dari beberapa petugas yang
meng-handle atau mengawasi semua
kegiatan di tower tersebut. Terminal Petikemas sendiri khusus menangani
komoditi bongkar muat petikemas. Komoditas khusus petikemas. 92% internasional,
sedangkan untuk 8% domestik. Seaway
atau container yard atau lapangan penumpukan, berfungsi untuk menampung container yang belum di periksa/cek
oleh beacukai, dan apakah dapat lolos dokumennya.
Sistem
impor yaitu dari kapal menuju seaway,
sedangkan untuk ekspor-nya dari truk kontainer luar, masuk lalu di tampung di seaway sambil menunggu jadwal kapal
mengangkut kontainer tersebut. Terdapat gate
masuk impor yaitu tempat parkir bus pariwisata kami. Jika truk memasukki gate
ekspor, maka truk membawa container yang sudah berisi, sebaliknya jika impor,
truk menunggu container yang akan di angkut. Selanjutnya terdapat CFS (Container Freights Station), fungsi dari
CFS adalah untuk kegiatan yang di handle oleh pemeriksaan beacukai atas
barang-barang atau komoditas yang terdapat di dalam kontainer, jadi beberapa kontainer
dari luar indonesia harus lolos uji beacukai terlebih dahulu dan karantina.
Komoditas karantina biasanya adalah tumbuhan atau hewan, sedangkan beacukai
memeriksa komoditas barang-barang atau bahan mentah. Sistem proses pemeriksaan
beacukai random, setiap kontainer mempunyai komoditi tersendiri disesuaikan
dengan dokumen yang terlampir apakah sudah sesuai dengan dokumennya.
Rute
keliling kami yaitu, pertama masuk dari gate
impor terlebih dahulu kemudian melewati CFS, kemudian di sebelah kiri adalah
area ekspor, ketika lurus terdapat
jembatan menuju dermaga, lebih tepatnya dermaga domestik. Area domestik full melayani petikemas domestik terdapat
anak perusahaan PELINDO 3 bernama PT. BJTI (Berlian Jasa Terminal Indonesia), PELINDO
3 adalah Pelabuhan Indonesia 3 sebuah perusahaan asing bersama Dubai Port World. Disana juga terdapat
Fasilitas Customer Service khusus
untuk menangani para customer, yang terletak di sebelah
masjid. Selain itu di bagian ruang atasnya terdapat department engineering dan operation,
sedangakan tower yang sedang kita tempati kemarin support
dengan divisi komersial , finance, atau divisi umum. Memasukki pelabuhan,
terdapat alat bongkar muat kontainer
bernama RTG(Rubber Tired Gantry). Di
operasikan oleh satu orang operator yang di kendalikan pada bagian atas alat
tersebut, fungsinya adalah untuk mengangkut atau melakukan bongkar muat kontainer
dari seaway (lapangan penumpukkan)
menuju truknya. Selanjutnya terdapat kontainer
yang berwarna putih bernama Reefer Plug Container adalah kontainer
yang khusus untuk komoditas barang-barang yang mudah basi, seperti contoh buah,
daging dsb container ini bisa disebut juga kontainer kulkas. Fasilitas lainya
adalah X-ray ibaratnya melihat isi kontainer tanpa perlu membuka kontainer
tersebut sehingga beacukai dapat mengetahui komoditas dari kontainernya.
Ketika
kapal datang, alurnya di pandu oleh kapal pandu dan petugas pandu, ciri-ciri
petugas pandu memakai pakaian putih, bercelana pendek, berfungsi untuk memandu
kapal agar terhindar dari jebakan. Yang di maksud jebakan disini adalah semacam
pipa PLN, pipa Gas, dsb, sehingga dia memandu sampai kapal dapat bersandar di
dermaga dan juga membantu proses maneuver
kapal. Di dermaga sendiri terdapat freight
crane atau container crane,fungsi nya melakukan bongkar muat dari kapal ke
dermaga atau sebaliknya. Ketika kapal akan bersandar sebelumnya harua terlebih
dahulu mengajukan permohonan sandar kapal, jadi semuanya sudah tersistem dan
ada jadwal update tersendiri. Jika sudah
bersandar kemudian di bongkar, lalu di bawa oleh truk TPS dan jika pengiriman internasional wajib
mengunjungi TPS terlebih dahulu, rute selanjutnya di taruh di dermaga. Untuk
mengetahui penempatan kontainer, dan ketinggian dari setiap tumpukkan kontainer
maksimal adalah 5 ter atau lima kali tumpukkan, tetapi di TPS mengutamakan
keamanan sehingga tidak lebih dari 4 tumpukkan, lalu ada slot, blok, dan row.
Jadi untuk mengetahui penempatan kontainer sendiri untuk si pemilik barang akan
melakukan pengajuan pengiriman barang via aplikasi online secara otomatis nomor kontainernya teregistrasi ketika si operator mengangkat kontainer pada
nomor yang telah terlampir, kemudian akan di beritahukan pada supir truk maka
supir truk men-scan barcode langsung
mengetahui letak blok kontainernya. Setiap pekerjaan terdapat SOP (Standar
Operasional Prosedur) yang harus di patuhi, maka pada TPS wajib peralatan kerja
di adakan maintenance rutin pada area workshop. Jika terdapat salah satu barang
rusak maka system akan berhenti, dan dapat berdampak kerugian hingga milyaran.
B. PTPN X (Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara Sepuluh)
B. PTPN X (Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara Sepuluh)
Setelah
mengunjungi TPS(Terminal Petikemas Surabaya) perjalanan dilanjutkan menuju
daerah Jembatan Krembangan,
Surabaya. Setibanya disana kami menepi di pertigaan dekat dengan Markas Polisi
Kota Besar Surabaya(Polrestabes). Berjarak kurang lebih 120 meter-an, disanalah
letak kantor PTPN X(Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara Sepuluh) begitulah
yang tertera di depan perusahaan ini, sedikit penjelasan riwayat perusahaan
dari PTPN X, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah R.I No.15 Tanggal 14
Februari Tahun 1996 tentang pengalihan bentuk Badan Usaha Milik Negara dari PT
Perkebunan (Eks.PTP 19, Eks.PTP 21-22 dan Eks.PTP 27) yang dilebur menjadi PT
Perkebunan Nusantara X (Persero) dan tertuang dalam akte Notaris Harun Kamil,
SH No.43 tanggal 11 Maret 1996 yang mengalami Perubahan kembali sesuai Akte
Notaris Sri Eliana Tjahjoharto, SH. No. 1 tanggal 2 Desember 2011. Pada tanggal
2 Oktober 2014, Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan Holding BUMN Perkebunan yang beranggotakan PTPN I, II, IV, V, VI,
VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV dengan PTPN III sebagai induk Holding BUMN Perkebunan. Dasar hukum
perubahan PTPN X (Persero) menjadi PTPN X adalah Keputusan Para Pemegang Saham
Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara X Nomor: PTPN X/RUPS/01/X/2014 dan
Nomor: SK-57/D1.MBU/10/2014 tentang Perubahan Anggaran Dasar. PTPN X memiliki 9
pabrik gula 3 kebun tembakau
PTPN
X mempunyai dua bisnis utama yang pertama yaitu Industri Gula yang dipasarkan
didalam negeri melalui persaingan bebas dan terkoordinir (lelang dan negosiasi),
sedangkan pembeli produk tetes adalah pabrikan (End User) dan tender. Dan
yang kedua adalah Industri Tembakau, dilakukan penjualan langsung kepada
pembeli industri (pabrikan) dan pembeli pedagang (trader), juga dipasarkan ke luar negeri (ekspor) dengan mengirim
produk contoh. PTPN X memiliki 11 Unit Pabrik Gula (PG) yang tersebar di
wilayah Jawa Timur, yaitu PG Kremboong, PG Watoetoelis, PG Toelangan, PG
Gempolkrep, PG Djombang Baru, PG Tjoekir, PG Lestari, PG Meritjan, PG
Pesantren Baru, PG Ngadirejo dan PG Modjopanggoong. Tembakau yang kegiatan
usahanya dilakukan di wilayah kabupaten Jember, meliputi Kebun Ajong Gayasan
dan Kebun Kertosari serta wilayah kabupaten Klaten meliputi Kebun Kebonarum,
Gayamprit dan Wedibirit. Tembakau yang dihasilkan merupakan tembakau cerutu kualitas
ekspor yaitu tembakau TBN/VBN dan FIN/FIK dengan grade NW, LPW, RFU dan Filler.
Tembakau NO/ VO dengan grade Dekblad,
Omblad, dan Filler.
Disana
kami di sambut oleh 3 orang, yaitu Bapak Mubarok sebagai staff IT dan Bapak Danang yang juga sebagai Staff IT, serta Ibu Siti berposisi sebagai SDM(Sumber Daya Manusia).
Selama proses penjelasan tentang perusahaan di bawakan oleh Bapak Mubarok,
beliau menjelaskan seputar teknologi IT menggunakan ERP. Tentunya untuk support
bisnis yang besar, membutuhkan alat tool di bidang IT, IT yang di gunakan
bernama ERP(Enterprise Resource Planning)
ERP merupakan sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk
mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan
untuk proses bisnis lengkap. Sebuah aplikasi yang terdiri dari beberapa
modul-modul yang terpisah, dan semua prosesnya itu saling terintegrasi dari
hulu ke hilir. Beberapa aplikasi ERP yang sudah ada contohnya seperti Oracle, Microsoft Dynamic, dan SAP. Contoh yang open source idempiere, compiere,dsb.
Pada PTPN X kita menggunakan ERP yang bernama SAP, Penerapan ERP dilakukan
dengan memasang aplikasi SAP (System
Application and Product in Data Processing) adalah software ERP untuk
membantu perusahaan merencanakan dan melakukan kegiatan operasionalnya secara
efektif dan efisien atau bisa disebut juga instrumen teknologi informasi untuk
mengintegrasikan seluruh aktivitas bisnis.
Untuk
perusahaan perkebunan, sistemnya berkonsep Plantation Management System yang
mengintegrasikan data mulai penanaman tebu hingga pengelolaan di pabrik gula. PTPN
X bisa mengontrol proses bisnis mulai dari lahan hingga pengolahan tebu menjadi
gula di pabrik. Di lahan, dilakukan input data tentang tingkat
kemasakan tebu alias tebu yang siap panen untuk diangkut dan dibawa ke pabrik. Setiap
truk tebu yang masuk ke pabrik langsung terekam ke sistem karena hanya truk
yang mempunyai barcode yang
bisa masuk ke pabrik gula. Tebu yang dibawa truk dengan barcode itu secara juga menunjukkan
bahwa tebu tersebut masuk kategori layak untuk diproses. Begitu dipindai di
pintu masuk, truk langsung membawa tebu menuju ke tempat pengolahan. Di bagian
pengolahan, sistem juga bekerja otomatis memasukkan data dan kinerja tiap unit
pabrik gula. Sehingga, di mana pun dan kapan pun, kinerja pabrik bisa dipantau
secara real time. Selain di
bidang pengelolaan komoditas, sistem tersebut juga mengintegrasikan seluruh
aktivitas, mulai bidang keuangan, sumberdaya manusia, pemasaran,
penelitian-pengembangan, pengadaan barang-jasa, hingga pengelolaan aset.
Comments
Post a Comment